Selasa, 22 Desember 2009

Wow, akhirnya gw bisa ngebuka blog, yang keren ini (hem). soalnya gw masih ragu2 nih buat ng-update nih blog, abis internet di rumah udah ga gratis lagi. jadi males deh ngeblog. by the way, gw bingung nuh mau ngetik apa. jadi langsung aja deh baca cerita ini yah! cerita yang amat memilukan dari kaskus.

Kembalikan Tanganku

Ini adalah cerita yg gw temui di kaskus dan bikin hati gw miris banget, gw aja hampir nangis bacanya. ga tau mau comment apa lagi. bagaimana dengan teman2?

Sepasang suami isteri - seperti pasangan lain di kota-kota besar meninggalkan anak-anak diasuh pembantu rumah sewaktu bekerja. Anak tunggal pasangan ini, perempuan cantik berusia tiga setengah tahun. Sendirian ia di rumah dan kerap kali dibiarkan pembantunya karena sibuk bekerja di dapur. Bermainlah dia bersama ayun-ayunan di atas buaian yang dibeli ayahnya, ataupun memetik bunga dan lain-lain di halaman rumahnya.

Suatu hari dia melihat sebatang paku karat. Dan ia pun mencoret lantai tempat mobil ayahnya diparkirkan, tetapi karena lantainya terbuat dari marmer maka coretan tidak kelihatan. Dicobanya lagi pada mobil baru ayahnya. Ya… karena mobil itu bewarna gelap, maka coretannya tampak jelas. Apalagi anak-anak ini pun membuat coretan sesuai dengan kreativitasnya.

Hari itu ayah dan ibunya bermotor ke tempat kerja motor karena ingin menghindari macet. Setelah sebelah kanan mobil sudah penuh coretan maka ia beralih ke sebelah kiri mobil. Dibuatnya gambar ibu dan ayahnya, gambarnya sendiri, lukisan ayam, kucing dan lain sebagainya mengikut imaginasinya. Kejadian itu berlangsung tanpa disadari oleh si pembantu rumah.

Saat pulang petang, terkejutlah pasangan suami istri itu melihat mobil yang baru setahun dibeli dengan bayaran angsuran yang masih lama lunasnya. Si bapak yang belum lagi masuk ke rumah ini pun terus menjerit, “Kerjaan siapa ini !!!” …. Pembantu rumah yang tersentak engan jeritan itu berlari keluar. Dia juga beristighfar. Mukanya merah adam ketakutan lebih-lebih melihat wajah bengis tuannya. Sekali lagi diajukan pertanyaan keras kepadanya, dia terus mengatakan ‘ Saya tidak tahu..tuan.” “Kamu dirumah sepanjang hari, apa saja yg kau lakukan?” hardik si isteri lagi.

Si anak yang mendengar suara ayahnya, tiba-tiba berlari keluar dari kamarnya. Dengan penuh manja dia berkata “Dita yg membuat gambar itu ayahhh.. cantik …kan!” katanya sambil memeluk ayahnya sambil bermanja seperti biasa.. Si ayah yang sudah hilang kesabaran mengambil sebatang ranting kecil dari pohon di depan rumahnya, terus dipukulkannya berkali-kali ke telapak tangan anaknya . Si anak yang tak mengerti apa apa menagis kesakitan, pedih sekaligus ketakutan. Puas memukul telapak tangan, si ayah memukul pula belakang tangan anaknya.

Sedangkan Si ibu cuma mendiamkan saja, seolah merestui dan merasa puas dengan hukuman yang dikenakan. Pembantu rumah terbengong, tidak tahu harus berbuat apa… Si ayah cukup lama memukul-mukul tangan kanan dan kemudian ganti tangan kiri anaknya. Setelah si ayah masuk ke rumah diikuti si ibu, pembantu rumah tersebut menggendong anak kecil itu, membawanya ke kamar.

Dia terperanjat melihat telapak tangan dan belakang tangan si anak kecil luka-luka dan berdarah. Pembantu rumah memandikan anak kecil itu. Sambil menyiramnya dengan air, dia ikut menangis. Anak kecil itu juga menjerit-jerit menahan pedih saat luka-lukanya itu terkena air. Lalu si pembantu rumah menidurkan anak kecil itu. Si ayah sengaja membiarkan anak itu tidur bersama pembantu rumah. Keesokkan harinya, kedua belah tangan si anak bengkak. Pembantu rumah mengadu ke majikannya. “Oleskan obat saja!” jawab bapak si anak.

Pulang dari kerja, dia tidak memperhatikan anak kecil itu yang menghabiskan waktu di kamar pembantu. Si ayah konon mau memberi pelajaran pada anaknya. Tiga hari berlalu, si ayah tidak pernah menjenguk anaknya sementara si ibu juga begitu, meski setiap hari bertanya kepada pembantu rumah. “Dita demam, Bu”…jawab pembantunya ringkas. “Kasih minum panadol aja ,” jawab si ibu. Sebelum si ibu masuk kamar tidur dia menjenguk kamar pembantunya. Saat dilihat anaknya Dita dalam pelukan pembantu rumah, dia menutup lagi pintu kamar pembantunya.

Masuk hari keempat, pembantu rumah memberitahukan tuannya bahwa suhu badan Dita terlalu panas. “Sore nanti kita bawa ke klinik.. Pukul 5.00 sudah siap” kata majikannya itu. Sampai saatnya si anak yang sudah lemah dibawa ke klinik. Dokter mengarahkan agar ia dibawa ke rumah sakit karena keadaannya susah serius. Setelah beberapa hari di rawat inap dokter memanggil bapak dan ibu anak itu. “Tidak ada pilihan..” kata dokter tersebut yang mengusulkan agar kedua tangan anak itu dipotong karena sakitnya sudah terlalu parah dan infeksi akut…”Ini sudah bernanah, demi menyelamatkan nyawanya maka kedua tangannya harus dipotong dari siku ke bawah” kata dokter itu. Si bapak dan ibu bagaikan terkena halilintar mendengar kata-kata itu. Terasa dunia berhenti berputar, tapi apa yg dapat dikatakan lagi.

Si ibu meraung merangkul si anak. Dengan berat hati dan lelehan air mata isterinya, si ayah bergetar tangannya menandatangani surat persetujuan pembedahan. Keluar dari ruang bedah, selepas obat bius yang disuntikkan habis, si anak menangis kesakitan. Dia juga keheranan melihat kedua tangannya berbalut kasa putih. Ditatapnya muka ayah dan ibunya. Kemudian ke wajah pembantu rumah. Dia mengerutkan dahi melihat mereka semua menangis. Dalam siksaan menahan sakit, si anak bersuara dalam linangan air mata. “Ayah.. ibu… Dita tidak akan melakukannya lagi…. Dita tak mau lagi ayah pukul. Dita tak mau jahat lagi… Dita sayang ayah..sayang ibu.”, katanya berulang kali membuatkan si ibu gagal menahan rasa sedihnya. “Dita juga sayang Mbok Narti..” katanya memandang wajah pembantu rumah, sekaligus membuat wanita itu meraung histeris.

“Ayah.. kembalikan tangan Dita. Untuk apa diambil.. Dita janji tidak akan mengulanginya lagi! Bagaimana caranya Dita mau makan nanti ?… Bagaimana Dita mau bermain nanti ?… Dita janji tidak akan mencoret-coret mobil lagi, ” katanya berulang-ulang. Serasa hancur hati si ibu mendengar kata-kata anaknya. Meraung-raung dia sekuat hati namun takdir yang sudah terjadi tiada manusia dapat menahannya. Nasi sudah jadi bubur. Pada akhirnya si anak cantik itu meneruskan hidupnya tanpa kedua tangan dan ia masih belum mengerti mengapa tangannya tetap harus dipotong meski sudah minta maaf…Tahun demi tahun kedua orang tua tersebut menahan kepedihan dan kehancuran bathin sampai suatu saat Sang Ayah tak kuat lagi menahan kepedihannya dan wafat diiringi tangis penyesalannya yg tak bertepi…, Namun…., si Anak dengan segala keterbatasan dan kekurangannya tersebut tetap hidup tegar bahkan sangat sayang dan selalu merindukan ayahnya..

Senin, 30 November 2009

Yumemizuuuuuuuuuuuuuuuu!!!



Hari ini gw bingung nih mau nge-post apaan. Oh iya, kalian semua pada tau ga sih yumemizu itu siapa? yumemizu itu tokoh komik yg lumayan gw suka lho'. ni dia ceritanya:

The Great Detective Kiyoshiro Yumemizu (名探偵夢水清志郎事件ノート, Meitantei Yumemizu Kiyoshirou Jiken Nooto, Catatan Pengamatan Penyelidikan sang Detektif Hebat: Kiyoshiro Yumemizu) adalah cerita anak yang bertema detektif karangan Kaoru Hayamine yang diterbitkan oleh Penerbit Aoi Tori (Kodansha) pada tahun 1994.

Pada tahun 2004, untuk memperingati 10 tahun beredarnya karya ini, Nakayoshi memuat karya ini sebagai furoku (bonus), diadaptasi dalam bentuk manga oleh Kei Enue. Pada tahun yang sama, doramanya juga ditayangkan di TV NHK dengan judul Futago Tantei (双子探偵, Detektif Kembar).

Terjemahan Indonesia komiknya mulai dimuat secara bersambung sejak Nakayoshi Gress edisi 35 tahun 2006. Komik satuannya mulai beredar Desember 2007, diterbitkan oleh Elex Media Komputindo.

Terus ni jalan cerita n tokoh2nya

Tokoh

* Kiyoshiro Yumemizu: Orang aneh yang mengaku sebagai detektif hebat. Modalnya hanya kartu nama yang ditulis tangan. Mantan dosen ilmu logika. Kecepatan analisisnya luar biasa cepat. Tapi ia tak pernah memberi tahu hasil analisisnya sebelum waktu yang ditentukan. Dipanggil dengan sebutan Profesor oleh Iwasaki bersaudara. Sangat antusias soal makanan. Hobinya membaca buku sambil tiduran. Pelupa kelas kakap dan hobi makan. Selalu memakai jas hitam dan celana hitam yang sama modelnya. Karakter beliau terkadang digambarkan sebagai kucing hitam.

* Ai Iwasaki: Pemeran utama cerita ini. Anak sulung dari Iwasaki bersaudara. Tetangga Profesor yang hobi banget baca buku. Kalau dipeluk Profesor langsung teriak nggak karuan. Ai-lah yang paling mengerti keanehan dari profesor. Dialah yang menulis catatan harian pengamatan penyelidikan Profesor.

* Mai Iwasaki: Anak kedua dari Iwasaki bersaudara. Anak yang kuat secara fisik, jago olahraga, cenderung tomboy, dan selebor dalam meletakkan barang-barang miliknya. Kalau dipeluk Profesor, langsung menghajar habis Profesor.

* Mii Iwasaki: Anak bungsu dari Iwasaki bersaudara. Gadis yang lembut dan agak manja. Mii juga gadis pesolek yang jago bahasa Perancis tapi paling sama-sama lemah dalam bahasa Inggris seperti halnya kembaran-kembarannya. Kalau dipeluk Profesor, dia termasuk cekatan karena bisa langsung menghindar.


* Ui Iwasaki (Mama Ui): Mama dari kembar tiga. Wanita yang baik, lembut, dan begitu ramah, bisa dibilang jelmaan Bunda Maria. Profesor suka numpang makan masakan enaknya, sampai-sampai Profesor suka nggak enak jika harus menolak keinginannya untuk menjaga si kembar tiga. Tapi kalau marah, sifatnya berubah 180 derajat.

* Inspektur Joetsu: Seorang inspektur polisi yang muncul pada Nakayoshi Gress edisi ke-36. Orangnya pekerja keras, tegas, rasional, dan lihai, namun kadang sok tahu. Awalnya tak suka pada Profesor, namun semenjak profesor membongkar habis kasus "And All Five of Them is Gone", lelaki ini mulai menaruh sikap hormat padanya, dan mulai mengakui bahwa Kiyoshiro Yumemizu adalah seorang detektif hebat.

* Mari Ito: Wartawati andalan majalah Cecima, majalah wisata dan kuliner bagi wanita. Sangat profesional dalam pekerjaannya dan selalu mengajak kembar tiga ke tempat yang akan ditujunya (sekaligus untuk memaksa Profesor agar bersedia turut serta). Pada Nakayoshi Gress edisi ke-40 diungkap rahasia besar akan masa lalunya. Nampaknya... ia menyimpan perasaan pada Profesor.

* Reiichi Nakai: Lebih dikenal dengan nama Reechi. Teman sekelas Ai. Bergabung dalam klub sastra. Anak yang suka melanggar peraturan sekolah. Menaruh hati pada Ai.

Ai Iwasaki, bocah perempuan yang senang mengamati menemukan bahwa rumah gaya Eropa di sebelah rumahnya akan ditempati. Sudah sewajarnya sebagai orang Jepang memasang papan nama pemilik rumah di depan pagar, akan tetapi tetangga Ai ini aneh sekali, selain nama, dipasang pula embel-embel detektif hebat di depan namanya: Kiyoshiro Yumemizu.

Sebagai tetangga yang baik Ai pun mengunjungi Pak Kiyoshiro dan mengenalkan diri sambil menawarkan bantuannya untuk membereskan rumah Pak Kiyoshiro. Akan tetapi, sang detektif hebat ini hanya punya dua barang di rumahnya: sofa dan berkardus-kardus buku! Beliau mengaku mantan dosen ilmu logika, tapi sikapnya sama sekali tidak mirip cendikiawan, terutama melihat ingatannya yang payah. Umurnya sendiri saja tidak ingat!

Tapi kemudian Ai sadar kalau orang ini bukan orang sembarangan, kemampuan analisisnya luar biasa, bahkan beliau sampai tahu bahwa Ai mempunyai saudara kembar dua orang!

Kamis, 26 November 2009

Pencerahan kedua...

Hemmm, gw baru baru ini kan nge-post cerita yang inspiratif nih. Enak sih, tapi rada2 susah nyari cerita yang nyentuh banget. karena itu gw ga cuma nge-post cerita aja. Tapi gw juga akan nge-post lirik song of my day, artinya gw akan nge-post lirik lagu yang gw suka pada hari itu.

Okay, this is my song of the day!



One step closer by Likin Park

I cannot take this anymore
I'm saying everything I've said before
All these words they make no sense
I find bliss in ignorance
Less I hear the less you'll say
But you'll find that out anyway

Just like before...

[chours:]
Everything you say to me
Takes me one step closer to the edge
And I'm about to break
I need a little room to breathe
Cause I'm one step closer to the edge
And I'm about to break

I find the answers aren't so clear
Wish I could find a way to disappear
All these thoughts they make no sense
I find bliss in ignorance
Nothing seems to go away
Over and over again

Just like before

[chours (x2)]

shut up when I'm talking to you
shut up, shut up, shut up

I'm about to BREAK

[chours (x2)]

Narsisme

Hemmm, gw minggu ini rada2 bete nih, gara2 internet gw tuh nyala mati. Padahal udah diproses sama orangnya, tapi tetep aja rada ngadet, jadi susah deh update blog gw yg tercinta ini (beeeeeeeeh). tapi akhirnya hari ini internetnya ga ngadet lagi. Thanks God. Anyway, now i will tell you about narsis, tau narsis kan? bagi yang belom tau baca aja ya cerita gw, check it out!


Tahukah Anda apa itu narsis? istilah ini sangat berkembang belakangan ini, jika Anda belum tau apa itu narsis berikut kisahnya yang saya kutip dari Anthony Dio Martin untuk Bisnis.com.

Bahasan tentang narsisme tidak lepas dari mitologi Yunani kuno. Alkisah ada seorang dewa bernama Narcissus. Parasnya tampan. Saking rupawannya, banyak dewi-dewi kena panah asmaranya. Termasuk Dewi Echo.

Suatu hari, Dewi Echo mengutarakan isi hatinya kepada Narcissus. Tapi, lelaki ini menampiknya dengan kasar. Dewi Echo pun hengkang dengan hati penuh luka sampai ajalnya tiba. Melihat ini, Dewa Apollo marah besar dan mengutuk sang dewa ganteng itu, bahwa hingga akhir hidupnya, Narcissus tidak akan pernah mengetahui cinta manusianya. Kutukan pun jadi kenyataan.

Suatu hari, Narcissus kehausan. Dia sampai di sebuah kolam yang airnya sangat jernih. Di tepi kolam itu, dia kemudian berjongkok dan ingin meminum airnya. Saat berjongkok, dia pun melihat bayangan dirinya di permukaan kolam itu. Langsung saja, saat melihat bayangan dirinya yang tampan, Narcissus jatuh cinta pada bayangan itu. Namun, bayangan itu tidak memberinya respons sama sekali. Konon akhirnya Narcissus kemudian mati di tepi kolam tersebut.

Inilah kisah mitologi kuno yang pada 1898 oleh seorang psikolog dari Inggris bernama Havelock Ellis dijadikan sebagai simbol untuk orang yang terlalu mencintai dirinya sendiri. Sejak itulah dikenal istilah narsistik yang menggambarkan manusia yang hanya berfokus pada dirinya sendiri serta menikmati pujaan dari orang lain kepadanya.

Bahkan, sekarang ini, dalam Diagnostic and Statistical Manual of Mental Disorders (DSM-IV-TR) dikenal pula adanya Narcissistic personality disorder (NPD) yang dianggap sebagai salah satu dari gangguan kepribadian.
Membanggakan diri

Orang-orang yang narsis mempunyai ciri-ciri senang menjadi pusat perhatian dan senang membangga-banggakan dirinya secara berlebihan. Orang narsis berbeda dengan orang yang percaya diri, karena hampir setiap hari dia hanya berbicara soal kehebatan, kelebihan, dan selalu membutuhkan orang lain untuk memuja dirinya.

Di sisi lain, dia mengeksploitasi orang lain agar selalu merasa bangga dan menyukai dirinya. Pada saat orang mulai tidak tertarik kepadanya, dia akan segera mencari korban lain yang akan senang memberikan pujaan bagi dirinya.

Permasalahan terbesar pada orang yang narsis adalah dirinya hanya mengambil dari orang-orang di sekelilingnya, tetapi tidak memberikan balik secara tulus.

Kalaupun dia memberi untuk orang lain, yang dia harapkan adalah pujian dan pemujaan terhadap dirinya. Terkadang, orang narsis ini bisa berlaku sangat baik dan sempurna kepada orang lain, tertapi terhadap orang-orang di sekelilingnya, terhadap anak buahnya ataupun keluarganya, dia bisa jadi sangat kejam bahkan terkesan jahat.

Orang narsis pun tidak segan-segan meneror orang lain yang bermasalah dengannya dengan sms, email ataupun telepon yang membuat orang tersebut bergantung padanya. Atau, setidak-tidaknya membuat mereka merasa bersalah.

Bicara soal membangga-banggakan diri pada orang narsis ini, saya teringat dengan kisah Anna Edson Taylor yang pada 1901 menjadi orang yang pertama kali mampu menyusuri air terjun Niagara dan terjun dari atas air terjun itu hingga ke bawah dengan hanya masuk ke dalam sebuah tong!

Anna tetap hidup dan atas prestasinya tersebut, Anna sering menceritakannya. Pokoknya, hampir kepada semua orang yang pernah bertemu dengannya Anna menceritakan prestasinya tersebut.

Anna menceritakan hal ini di pertemuan minum teh, di acara makan malam, di pesta, di pertemuan bisnis ataupun dalam rapat serikat kerja.

Dia pun menceritakan kisah ini kepada para editor dan wartawan, hingga lama-kelamaan orang pun mulai muak. Tapi, Anna tidak peduli. Hingga akhirnya, sebuah surat kabar tua Denver Republican dalam ulasan editorialnya mengatakan dengan pahit kepada Anna, “Anna Edson Taylor sudah mengambil semua penghargaan dan pujian yang mestinya diberikan kepada tong kayu yang telah menyelamatkannya”.

Berbicara soal manusia narsis sebenarnya tidak bisa dilepaskan dari masa lalu mereka. Beberapa teori psikologi, khususnya yang beraliran Freud, mengatakan bahwa kebanyakan mereka yang narsistik tidak mendapatkan penghargaan yang layak sewaktu kecil.

Akibatnya, hal ini menjadi unfinished business dalam kehidupan mereka. Mereka pun lantas berusaha mendapatkannya dari orang-orang di sekelilingnya ketika mereka sudah beranjak dewasa.

Dalam dunia bisnis, orang-orang narsis bisa menjadi masalah besar, khususnya dalam tim. Mereka bisa menjadi bos yang sangat pelit memberikan pujian dan penghargaan bagi timnya.

Kalaupun memberi, harapannya adalah supaya timnya bergantung padanya dan selalu memujanya. Dia pun jadi senang mengumbar prestasinya ke semua orang dan memastikan bahwa dia adalah orang yang hebat.

Namun, kenyataan menunjukkan bahwa prestasinya tidaklah sebaik apa yang dia klaim. Akibatnya, orang pun jadi sadar bahwa dirinya hanya membesarkan apa yang terjadi tetapi tidak sesuai dengan realitas. Lama kelamaan akhirnya orang menjauhinya.

Menghadapi orang yang narsis sebenarnya cukup mudah karena dia senang dihargai dan dipuja. Itulah yang menyebabkan orang narsis kadang mudah dikelabui. Namun, tidak selamanya orang narsis harus dipenuhi keinginannya karena dirinya tidak pernah ada puasnya.

Terkadang, mereka pun perlu diberitahu dan belajar ‘mencintai’ serta memberikan perhatian tanpa bersyarat kepada orang lain. Dalam taraf yang ekstrim, orang seperti ini butuh bantuan.

Namun, tetap perlu diperhatikan bahwa tidak semua sikap seperti self promotion ataupun rasa percaya diri yang kita tunjukkan pasti berarti narsistik. Setiap orang harus memiliki kadar mencintai dirinya sendiri. Itu adalah hal wajar. Kalau tidak, semua orang mungkin sudah bunuh diri.

Bukankah saat kita melihat foto kita, orang yang pertama kali kita lihat adalah wajah kita sendiri. Inilah insting kehidupan kita. Hanya saja, jika insting ini berubah menjadi obsesi yang berlebihan, ia pun menjadi wajah narsistik yang merusak. Marilah kita mencintai diri dan bangga dengan diri kita, secara positif!

Sumber: Kaskus Gan!

Senin, 23 November 2009

Besi Dan Air

Ada dua benda yang bersahabat karib yaitu besi dan air. Besi seringkali berbangga akan dirinya sendiri. Ia sering menyombong kepada sahabatnya :
"Lihat ini aku, kuat dan keras. Aku tidak seperti kamu yang lemah dan lunak" Air hanya diam saja mendengar tingkah sahabatnya.

Suatu hari besi menantang air berlomba untuk menembus suatu gua dan mengatasi segala rintangan yang ada di sana . Aturannya : "Barang siapa dapat melewati gua itu dengan selamat tanpa terluka maka ia dinyatakan menang" Besi dan air pun mulai berlomba : Rintangan pertama mereka ialah mereka harus melalui penjaga gua itu yaitu batu-batu yang keras dan tajam. Besi mulai menunjukkan kekuatannya, Ia menabrakkan dirinya ke batu-batuan itu.Tetapi karena kekerasannya batu-batuan itu mulai runtuh menyerangnya dan besipun banyak terluka di sana sini karena melawan batu-batuan itu.

Air melakukan tugasnya ia menetes sedikit demi sedikit untuk melawan bebatuan itu, ia lembut mengikis bebatuan itu sehingga bebatuan lainnya tidak terganggu dan tidak menyadarinya, ia hanya melubangi seperlunya saja untuk lewat tetapi tidak merusak lainnya.

Score air dan besi 1 : 0 untuk rintangan ini. Rintangan kedua mereka ialah mereka harus melalui berbagai celah sempit untuk tiba di dasar gua. Besi merasakan kekuatannya, ia mengubah dirinya menjadi mata bor yang kuat dan ia mulai berputar untuk menembus celah-celah itu. Tetapi celah-celah itu ternyata cukup sulit untuk ditembus, semakin keras ia berputar memang celah itu semakin hancur tetapi iapun juga semakin terluka.

Air dengan santainya merubah dirinya mengikuti bentuk celah-celah itu. Ia mengalir santai dan karena bentuknya yang bisa berubah ia bisa dengan leluasa tanpa terluka mengalir melalui celah-celah itu dan tiba dengan cepat didasar gua. Score air dan besi 2 : 0

Rintangan ketiga ialah mereka harus dapat melewati suatu lembah dan tiba di luar gua besi kesulitan mengatasi rintangan ini, ia tidak tahu harus berbuat apa, akhirnya ia berkata kepada air : "Score kita 2 : 0, aku akan mengakui kehebatanmu jika engkau dapat melalui rintangan terakhir ini !"

Airpun segera menggenang sebenarnya ia pun kesulitan mengatasi rintangan ini,tetapi kemudian ia membiarkan sang matahari membantunya untuk menguap.
Ia terbang dengan ringan menjadi awan, kemudian ia meminta bantuan angin untuk meniupnya kesebarang dan mengembunkannya. Maka air turun sebagai hujan. Air menang telak atas besi dengan score 3 : 0.

Jadikanlah hidupmu seperti air. Ia dapat memperoleh sesuatu dengan kelembutannya tanpa merusak dan mengacaukan karena dengan sedikit demi sedikit ia bergerak tetapi ia dapat menembus bebatuan yang keras. Ingat hati seseorang hanya dapat dibuka dengan kelembutan dan kasih bukan dengan paksaan dan kekerasan.
Kekerasan hanya menimbulkan dendam dan paksaan hanya menimbulkan keinginan untuk membela diri.

Air selalu merubah bentuknya sesuai dengan lingkungannya, ia flexibel dan tidak kaku karena itu ia dapat diterima oleh lingkungannya dan tidak ada yang bertentangan dengan dia. Air tidak putus asa, Ia tetap mengalir meskipun melalui celah terkecil sekalipun. Ia tidak putus asa. Dan sekalipun air mengalami suatu kemustahilan untuk mengatasi masalahnya, padanya masih dikaruniakan kemampuan untuk merubah diri menjadi uap.

lagu yang lagi gue suka nih

Green Day - 21 Guns. tau ga lagunya?

Nih lirik lagunya:

Do you know what's worth fighting for?
When it's not worth dying for?
Does it take your breath away?
And you feel yourself suffocating?
Does the pain weigh out the pride?
And you look for a place to hide?
Did someone break your heart inside?
You're in ruins

One, twenty-one guns
Lay down your arms
Give up the fight
One, twenty-one guns
Throw up your arms into the sky,
You and I

When you're at the end of the road
And you lost all sense of control
And you're thoughts have taken their toll
When your mind breaks the spirit of your soul.
Your faith walks on broken glass
And the hangover doesn't pass
Nothing's ever built to last
You're in ruins

One, twenty-one guns
Lay down your arms
Give up the fight
One, twenty-one guns
Throw up your arms into the sky,
You and I

Did you try to live on your own?
When you burned down the house and home?
Did you stand too close to the fire?
Like a liar looking for forgiveness... from a stone

. . . . . .

When it's time to live and let die
And you can't get another try
Something side this heart has died
You're in ruins...

One, twenty-one guns
Lay down your arms
Give up the fight
One, twenty-one guns
Throw up your arms into the sky

One, twenty-one guns
Lay down your arms
Give up the fight
One, twenty-one guns
Throw up your arms into the sky,
You and I

Yeah that's really cool! Mau download lagunya?
ini dia: 21 Guns

Selasa, 17 November 2009

Oh Mai Gat!

Hari ini hari selasa yg fun, ga biasanya surem and bikin gw ngantuk gila. Ga tau kenapa gw jadi niat banget belajar ekonomi. ternyata ekonomi fun banget!
(hem), anyway, hari ini gw ga nyesel udah ngeblog dari lama, walaupun rada ga niat (ehem2), tapi gw udah sukses nge-post berbagai cerita yg menurut gw bagus. Tapi gara gara ga niat itu gw jadi dapet nilai kurang deh dari guru komputer kita. Gw seharusnya lebih rajin nge-blog dan jadi blogger sejati (lagak!). anyway, i will post my new story that i've seen in internet, cekidot!

Hilangnya Kehilangan yang Besar

Aku tak akan pernah melupakan hari pertama kali aku melihat “impian berjalan”. Namanya Susie Summers (namanya sengaja diubah untuk melindungi si dia yang menakjubkan). Senyumnya yang berkilauan di bawah kedua matanya yang bak bintang kejora, sungguh mempesona dan membuat si penerimanya (terutama kaum pria) merasa sangat istimewa.

Memang kecantikannya mencengangkan, namun kecantikan batinnyalah yang selalu kuingat. Dia benar-benar mempedulikan orang lain dan merupakan seorang pendengar yang sangat berbakat. Selera humornya dapat mencerahkan seluruh hari anda, dan kata-katanya yang bijaksana selalu pas dengan apa yang perlu anda dengar. Dia bukan saja dikagumi,melainkan juga sungguh-sungguh dihargai oleh pria maupun wanita. Meskipun dia memiliki segalanya yang dapat disombongkan, tapi dia sangatlah rendah hati.

Tak usah dikatakan lagi, dia menjadi dambaan setiap pria. Terutama aku. Aku pernah menemaninya masuk kelas, dan pada hari lainnya aku pernah makan siang berdua saja dengannya. Rasanya seperti di langit ketujuh.

Waktu itu kupikir, “Kalau saja aku punya pacar seperti Susie Summers, aku tak akan pernah melirik gadis lain.” Tapi, aku yakin bahwa gadis sehebat dia tentulah sudah punya pacar yang jauh lebih baik dariku. Meskipun aku Ketua OSIS, aku tahu aku tak mungkin menjadi pacarnya.

Jadi, saat wisuda, aku pun mengucapkan salam perpisahan kepada cinta pertamaku.

Setahun kemudian, aku bertemu dengan sahabatnya di sebuah pertokoan, dan kami makan siang bersama. Dengan tenggorokan tersumbat aku menanyakan keadaan Susie.

“Yaaah, akhirnya dia bisa juga melupakanmu,” jawabnya.

“Apa maksudmu?” tanyaku.

“Kamu benar-benar kejam padanya. Kamu biarkan dia memendam harapan, menemaninya masuk kelas, dan membiarkannya mengira bahwa kamu tertarik padanya. Kamu masih ingat waktu makan siang berdua dengannya? Dia menunggu teleponmu sepanjang minggu. Dia begitu yakin kamu akan menelepon dan mengajaknya berkencan.”

Aku begitu takut ditolak sehingga aku tak berani mengambil resiko untuk memberitahukan perasaanku terhadapnya. Seandainya waktu itu aku mengajaknya berkencan, dan ternyata dia menolak? Apa hal terburuk yang mungkin terjadi? Paling-paling aku tak jadi berkencan dengannya. Tanpa mengajaknya pun AKU TIDAK BERKENCAN DENGANNYA! Yang lebih buruk lagi adalah bahwa sebenarnya waktu itu aku bisa berkencan dengannya.


(Disadur dari Chicken Soup for the Teenage Soul hal.8 yang ditulis oleh Jack Schlatter)



"Kita tak pernah kalah karena mencintai seseorang. Kita selalu kalah karena tidak berterus terang." (Barbara DeAngelis)

Senin, 16 November 2009

Angel is in Your House



Suatu ketika...
seorang bayi siap untuk dilahirkan ke dunia.

Menjelang diturunkannya, ia bertanya kepada Tuhan.
"Para melaikat di sini mengatakan bahwa besok Engkau akan mengirimkanku ke dunia. Tapi bagaimana cara saya hidup disana, saya begitu kecil dan lemah" kata si bayi

Tuhan menjawab,
"Aku telah memilih satu malaikat untukmu. ia akan menjaga dan mengasihimu"

"Tapi di surga, apa yang saya lakukan hanyalah bernyanyi dan tertawa. Ini cukup bagi saya untuk bahagia" Demikian kata si bayi

Tuhan pun menjawab,
"Malaikatmu akan bernyanyi dan tersenyum untukmu setiap hari dan kamu akan merasakan kehangatan cintanya dan jadi lebih berbahagia"

Si bayi pun bertanya kembali
"Dan apa yang dapat saya lakukan saat saya ingin berbicara kepada-Mu?"

Sekali lagi Tuhan menjawab,
"Malaikatmu akan mengajarkan bagaimana cara kamu berdo'a"

Si bayi masih belum puas. ia pun bertanya lagi,

"Saya mendengar bahwa di bumi banyak orang jahat. Siapa yang akan melindungi saya ?"

Dengan penuh kesabaran Tuhan menjawab,
"Malaikatmu akan melindungimu bahkan dengan taruhan jiwanya sekalipun"

Si bayipun tetap belum puas dan melanjutkan pertanyaannya,
"Tapi saya akan bersedih karena tidak melihat Engkau lagi"

Dan Tuhan pun menjawab,
"Malaikatmu akan menceritakan kepadamu tentang Aku. Dan akan mengajarkan bagaimana agar kamu bisa kembali kepada-Ku. walaupun sesungguhnya Aku selalu berada di sisimu"

Saat itu surga begitu tenangnya. sehingga suara dari bumi dapat terdengar dan sang anak dengan suara lirih bertanya,

"Tuhan... Jika saya harus pergi sekarang, bisakah engkau memberitahu siapa nama malaikat di rumahku nanti ?"

Tuhanpun menjawab,
"Kamu dapat memanggil malaikatmu... IBU"

Rabu, 11 November 2009

I Have No Idea!

Noooooooo, minggu ini ga ada yg menarik di hidp gw. gw jadi ga bisa cerita2 ga penting gitu deh. how boring is my life. yah, gw tetep harus nge-post cerita yg lumayan bagus tanpa curhat2 gitu.

okay, here it goes:

Cintaaaaaaaaaaa

Ketika, ada seorang wanita yang kembali pulang ke rumah,dan ia melihat ada 3 orang pria berjanggut yang duduk di halaman depan. Wanita itu tidak mengenal mereka semua.

Wanita itu berkata:
“Aku tidak mengenal Anda, tapi aku yakin Anda semua pasti sedang lapar. Mari masuk ke dalam, aku pasti punya sesuatu untuk menganjal perut.”

Pria berjanggut itu lalu balik bertanya,
“Apakah suamimu sudah pulang?”

Wanita itu menjawab,
“Belum, dia sedang keluar.”

“Oh kalau begitu, kami tak ingin masuk.”
Kami akan menunggu sampai suami mu kembali, kata pria itu.

Di waktu senja, saat keluarga itu berkumpul, sang isteri menceritakan semua kejadian tadi.
Sang suami, awalnya bingung dengan kejadian ini, lalu ia berkata pada istrinya,
“Sampaikan pada mereka, aku telah kembali, dan mereka semua boleh masuk untuk menikmati makan malam ini.”

Wanita itu kemudian keluar dan mengundang mereka untuk masuk ke dalam.

“Maaf, kami semua tak bisa masuk bersama-sama” , kata pria itu hampir bersamaan.

“Lho, kenapa? tanya wanita itu karena merasa heran.”

Salah seorang pria itu berkata,
“Nama dia Kekayaan,” katanya sambil menunjuk seorang pria berjanggut di sebelahnya, dan sedangkan yang ini bernama Kesuksesan,” sambil memegang bahu pria berjanggut lainnya.”Sedangkan aku sendiri bernama Cinta. Sekarang, coba tanya kepada suamimu, siapa diantara kami yang boleh masuk ke rumahmu.”

Wanita itu kembali masuk kedalam, dan memberitahu pesan pria di luar.
Suaminya pun merasa heran.
“Ohho…menyenangkan sekali. Baiklah, kalau begitu, coba kamu ajak si Kekayaan masuk ke dalam. Aku ingin rumah ini penuh dengan Kekayaan.”

Istrinya tak setuju dengan pilihan itu.
Ia bertanya,
“sayangku, kenapa kita tak mengundang si Kesuksesan saja? Sebab sepertinya kita perlu dia untuk membantu keberhasilan panen gandum kita.”

Ternyata, anak mereka mendengarkan percakapan itu.
Ia pun ikut mengusulkan siapa yang akan masuk ke dalam rumah.
“Bukankah lebih baik jika kita mengajak si Cinta yang masuk ke dalam? Rumah kita ini akan nyaman dan penuh dengan kehangatan Cinta.”

Suami-istri itu setuju dengan pilihan buah hati mereka.

“Baiklah, ajak masuk si Cinta ini ke dalam.Dan malam ini, Si Cinta menjadi teman santap malam kita.”

Wanita itu kembali ke luar, dan bertanya kepada 3 pria itu.

“Siapa diantara Anda yang bernama Cinta? Ayo, silahkan masuk, Anda menjadi tamu kita malam ini.”
Si Cinta bangkit, dan berjalan menuju beranda rumah. Ohho..ternyata, kedua pria berjanggut lainnya pun ikut serta.

Karena merasa ganjil,
wanita itu bertanya kepada si Kekayaan dan si Kesuksesan.
“Aku hanya mengundang si Cinta yang masuk ke dalam, tapi kenapa kamu ikut juga?”

Kedua pria yang ditanya itu menjawab bersamaan.
“Kalau Anda mengundang si Kekayaan, atau si Kesuksesan, maka yang lainnya akan tinggal di luar. Namun, karena Anda mengundang si Cinta, maka, kemana pun Cinta pergi, kami akan ikut selalu bersamanya. Dimana ada Cinta, maka Kekayaan dan Kesuksesan juga akan ikut serta. Sebab, ketahuilah, sebenarnya kami buta. Dan hanya si Cinta yang bisa melihat. Hanya dia yang bisa menunjukkan kita pada jalan kebaikan, kepada jalan yang lurus. Dialah yang menjadi Inspirasi kami dalam kehidupan ini. Maka, kami butuh bimbingannya saat berjalan. Saat kami menjalani hidup ini”…

Selasa, 03 November 2009

What a school???!!!!?

Duh, sekarang sekolah gw terjadi revolusi besar2an, banyak peraturan yang dibuat secara sepihak. Bahkan di FB sama twitter gw penuh dengan protes dan hujatan. Gw sih, bisanya diem doang(nyari aman!). Anyway anyhow, gw sekarang mau beli rubik baru nih. udah bosen sama mirror cube, kegampangan!(cailah). gw sih maunya rubik 4x4, kayanya mantep tuh. Yah, karna rubiknya mantep, harganya juga harus mantep lah. so, gw mau nabung dulu buat beli 4x4.

Anyway, this is my new story(like this!):

Kehidupan

Ketika segala sesuatunya menjadi lebih sederhana dan mudah, kehidupan terasa hambar. Tiada tantangan. Maka kita akan membuatnya jadi lebih kompleks dan sulit. Kita akan mencari tantangan baru. Kita mencari masalah baru. Dan saat segala sesuatunya menjadi lebih sulit, kita ingin menjadi mudah. Kita ingin menyederhanakannya. Sudah menjadi sifat manusia seperti itu. Ada keinginan untuk selalu mencoba sesuatu yang lain dari yang sudah diketahuinya. Sehingga kehidupan kita tidak akan pernah sederhana.

Ketika seseorang ingin kaya, tetapi jalannya terlalu lama dan berliku, penuh dengan tantangan berat, mungkin dia mengambil jalan pintas. Lalu, ada kesempatan bagus, dia korupsi. Berusaha menyederhanakan dan mempermudah jalan kehidupannya. Melewatkan pelajarannya. Sebaliknya ketika anda sudah mencapai satu bisnis yang cukup sukses dan besar, yang telah membuat anda kaya, anda mungkin akan mencari tantangan baru. Merambah ke bidang lain. Mendirikan perusahaan yang lebih besar lagi. Bukan hanya alam yang menjadikan hidup kita rumit dan sulit, tetapi juga diri kita sendiri.

Ketakutan dalam diri juga akan semakin bikin hidup lebih rumit. Ini adalah pelajaran yang paling kita takutkan. Menghadapi ketakutan kita. Apakah anda dengan gagah berani menghadapi rasa takut anda? Mudah-mudahan ya…. Ketakutan ada agar kita bisa belajar. Kalau rasa takut tidak ada, kita akan celaka – kita akan turun dari lantai 10 ke lantai 1 langsung meloncat begitu saja. Tetapi ketakutan harus tetap dihadapi. Itulah satu-satunya cara mengalahkan rasa takut kita. Dimana ketakutan anda berada, disitulah pelajaran paling berharga sedang menunggu anda. Disanalah sumber yang anda cari. Disanalah anda didorong untuk bertumbuh.

Keinginan untuk memperpendek proses belajar juga akan semakin membuat hidup ini tidak lagi sederhana. Kita ingin naik dari lantai 1 ke lantai 10 tanpa melalui lantai 2. Mungkinkah? Proses belajarnya tidak akan bisa kita persingkat. Tetapi waktu yang kita butuhkan untuk belajar, bisa kita percepat. Proses belajar kita tetap selangkah demi selangkah. Hidup ini ibarat sederet anak tangga. Pijakan demi pijakan. Pelajaran demi pelajaran. Kita harus memastikan bahwa pijakan kita telah mantap pada anak tangga yang satu, baru melangkah ke pijakan berikutnya. Anda bisa melewati 20 anak tangga dalam 20 detik atau 1 jam. Terserah anda. Anda bisa mempercepat waktu belajar anda dalam satu fase kehidupan atau memperlambatnya. Tetapi tidak bisa melompatinya. Anda tidak bisa menjalani hidup hari senin, lalu begitu anda bangun, ternyata anda sudah berada pada hari jumat. Atau anda ingin melompati masa-masa umur 30-an. Detik demi detik, menit demi menit, jam demi jam, day by day, and ………….. kita tidak menyadari bahwa kita telah berumur 50 tahun. Coba anda bayangkan seharusnya berapa banyak materi pelajaran yang telah kita lahap selama kita hidup……

Senin, 26 Oktober 2009

Hemmmmm

Hemmm, gw lagi tergila gila nih sama satu maenan yang itulooooh. yang kotak, terus warna warni gitu. Bisa tebak apaan? Yap, jawabannya adalag cubes!!! Hell yeah! Gw pertama beli rubiks sendiri dari The Mada Collections (Promosi mode: on). Pertama kali gw beli tuh, gw kagak bisa maenin tuh kotak jahanam sama sekali! Tapi setelah diajarin sama Guru Gue. Ebel Aston yang ganteng itutuh gw jadi lumayan ahli(cailah). Hemmmm, gw juga udah ngajarin beberapa orang sih, tapi banyak yang ga ngerti! Maklum kaga ada bakat ngajar. Sekarang gw mau mencoba cube jenis baru. Gw mencoba untuk beli sama Farul. Lewat Internet. Semoga nyampe yah Farul.. :)

Anyway, gw mau post cerita yang cukup laku di Note FB gw. Cewe2 tuh pada nge-like. Emang gw berbakat dalam merangkai kata(pede bgt)...
Here's My Story:

Terimalah dia apa adanya

Seorang pria dan kekasihnya menikah dan acaranya pernikahannya sungguh megah. Semua kawan-kawan dan keluarga mereka hadir menyaksikan dan menikmati hari yang berbahagia tersebut. Suatu acara yang luar biasa mengesankan.

Mempelai wanita begitu anggun dalam gaun putihnya dan pengantin pria dalam tuxedo hitam yang gagah. Setiap pasang mata yang memandang setuju mengatakan bahwa mereka sungguh-sungguh saling mencintai.

Beberapa bulan kemudian, sang istri berkata kepada suaminya, "Sayang, aku baru membaca sebuah artikel di majalah tentang bagaimana memperkuat tali pernikahan" katanya sambil menyodorkan majalah tersebut.

"Masing-masing kita akan mencatat hal-hal yang kurang kita sukai dari pasangan kita. Kemudian, kita akan membahas bagaimana merubah hal-hal tersebut dan membuat hidup pernikahan kita bersama lebih bahagia..."

Suaminya setuju dan mereka mulai memikirkan hal-hal dari pasangannya yang tidak mereka sukai dan berjanji tidak akan tersinggung ketika pasangannya mencatat hal-hal yang kurang baik sebab hal tersebut untuk kebaikkan mereka bersama. Malam itu mereka sepakat untuk berpisah kamar dan mencatat apa yang terlintas dalam benak mereka masing-masing.

Besok pagi ketika sarapan, mereka siap mendiskusikannya.

"Aku akan mulai duluan ya", kata sang istri.

Ia lalu mengeluarkan daftarnya. Banyak sekali yang ditulisnya, sekitar 3 halaman... Ketika ia mulai membacakan satu persatu hal yang tidak dia sukai dari suaminya, ia memperhatikan bahwa airmata suaminya mulai mengalir...

"Maaf, apakah aku harus berhenti ?" tanyanya.

"Oh tidak, lanjutkan..." jawab suaminya.

Lalu sang istri melanjutkan membacakan semua yang terdaftar, lalu kembali melipat kertasnya dengan manis diatas meja dan berkata dengan bahagia.

"Sekarang gantian ya, engkau yang membacakan daftarmu".

Dengan suara perlahan suaminya berkata "Aku tidak mencatat sesuatupun di kertasku. Aku berpikir bahwa engkau sudah sempurna, dan aku tidak ingin merubahmu. Engkau adalah dirimu sendiri. Engkau cantik dan baik bagiku. Tidak satupun dari pribadimu yang kudapatkan kurang..."

Sang istri tersentak dan tersentuh oleh pernyataan dan ungkapan cinta serta isi hati suaminya. Bahwa suaminya menerimanya apa adanya... Ia menunduk dan menangis...

Dalam hidup ini, banyak kali kita merasa dikecewakan, depressi, dan sakit hati. Sesungguhnya tak perlu menghabiskan waktu memikirkan hal-hal tersebut. Hidup ini penuh dengan keindahan, kesukacitaan dan pengharapan.

Mengapa harus menghabiskan waktu memikirkan sisi yang buruk, mengecewakan dan menyakitkan jika kita bisa menemukan banyak hal-hal yang indah di sekeliling kita? Saya percaya kita akan menjadi orang yang berbahagia jika kita mampu melihat dan bersyukur untuk hal-hal yang baik dan mencoba melupakan yang buruk.

Kamis, 15 Oktober 2009

Pencerahan

Hmmm, gw baru inget lagi punya blog setelah "sobat" gw (cailah) nyuruh gw buat nge-post lagi, tapi gw bingung nih mau nge-post apa. tapi kayaknya gw tau harus nge-post apa, gw mau nge-post INSPIRING STORY yang jadi hobi gw akhir2 ii di facebook. Yeah, this is my first post story (bener ga tuh bahasa inggrisnya?)
Check this out!

LUASKANLAH HATIMU

Seorang guru sufi mendatangi seorang muridnya ketika wajahnya belakangan ini selalu tampak murung.

"Kenapa kau selalu murung, nak? Bukankah banyak hal yang indah di dunia ini? Ke mana perginya wajah bersyukurmu?" sang Guru bertanya.

"Guru, belakangan ini hidup saya penuh masalah. Sulit bagi saya untuk tersenyum. Masalah datang seperti tak ada habis-habisnya," jawab sang murid muda.

Sang Guru terkekeh. "Nak, ambil segelas air dan dua genggam garam. Bawalah kemari. Biar kuperbaiki suasana hatimu itu." Si murid pun beranjak pelan tanpa semangat. Ia laksanakan permintaan gurunya itu, lalu kembali lagi membawa gelas dan garam sebagaimana yang diminta.

"Coba ambil segenggam garam, dan masukkan ke segelas air itu," kata Sang Guru. "Setelah itu coba kau minum airnya sedikit." Si murid pun melakukannya. Wajahnya kini meringis karena meminum air asin.

"Bagaimana rasanya?" tanya Sang Guru.

"Asin, dan perutku jadi mual," jawab si murid dengan wajah yang masih meringis.

Sang Guru terkekeh-kekeh melihat wajah muridnya yang meringis keasinan.

"Sekarang kau ikut aku." Sang Guru membawa muridnya ke danau di dekat tempat mereka. "Ambil garam yang tersisa, dan tebarkan ke danau." Si murid menebarkan segenggam garam yang tersisa ke danau, tanpa bicara. Rasa asin di mulutnya belum hilang. Ia ingin meludahkan rasa asin dari mulutnya, tapi tak dilakukannya. Rasanya tak sopan meludah di hadapan mursyid, begitu pikirnya.

"Sekarang, coba kau minum air danau itu," kata Sang Guru sambil mencari batu yang cukup datar untuk didudukinya, tepat di pinggir danau.

Si murid menangkupkan kedua tangannya, mengambil air danau, dan membawanya ke mulutnya lalu meneguknya. Ketika air danau yang dingin dan segar mengalir di tenggorokannya, Sang Guru bertanya kepadanya, "Bagaimana rasanya?"

"Segar, segar sekali," kata si murid sambil mengelap bibirnya dengan punggung tangannya. Tentu saja, danau ini berasal dari aliran sumber air di atas sana. Dan airnya mengalir menjadi sungai kecil di bawah. Dan sudah pasti, air danau ini juga menghilangkan rasa asin yang tersisa di mulutnya.

"Terasakah rasa garam yang kau tebarkan tadi?"

"Tidak sama sekali," kata si murid sambil mengambil air dan meminumnya lagi. Sang Guru hanya tersenyum memperhatikannya, membiarkan muridnya itu meminum air danau sampai puas.

"Nak," kata Sang Guru setelah muridnya selesai minum. "Segala masalah dalam hidup itu seperti segenggam garam. Tidak kurang, tidak lebih. Hanya segenggam garam. Banyaknya masalah dan penderitaan yang harus kau alami sepanjang kehidupanmu itu sudah dikadar oleh Allah, sesuai untuk dirimu. Jumlahnya tetap, segitu-segitu saja, tidak berkurang dan tidak bertambah. Setiap manusia yang lahir ke dunia ini pun demikian. Tidak ada satu pun manusia, walaupun dia seorang Nabi, yang bebas dari penderitaan dan masalah."

Si murid terdiam, mendengarkan.

"Tapi Nak, rasa `asin' dari penderitaan yang dialami itu sangat tergantung dari besarnya 'qalbu'(hati) yang menampungnya. Jadi Nak, supaya tidak merasa menderita, berhentilah jadi gelas. Jadikan qalbu dalam dadamu itu jadi sebesar danau.

Rabu, 09 September 2009

Lupa lupa ingat

Lupa, lupa lupa lupa, lupa cara ngeblognya. Hmmm, gw udah lama niih ga nge blog lagi, jadi lupa deh caranya. Ada yang bisa bantuin ga? Oh iya, gw sekarang berada di kelas yang asik banget. Kelas ini sementara berada di ruangan biologi satu. Kelas yang berisi anak anak aneh, asik, seru, pokoknya te-o-pe dah. Awalnya gw gak yakin ni kelas bakalan asik, ternyata di kelas ini punya rasa kekeluargaan. Kita udah buka puasa bersama di rumah haidi. Thanks ya Haidi buat es buahnya. :D. Pokoknya gw ga nyesel masuk Sos 1.

Jumat, 19 Juni 2009

Balik lagi....

Halooooooooooo...

Seperti yg udah gw janjiin, "i'll be back!", gw balik lagi nih... hahaha.

Mmmm, minggu ini hari hari gw fun banget, banyak cerita konyol. hahaha....

Nanti gw ceritain yah....

Rabu, 17 Juni 2009

Ayo Mngenal Kanji!

History

Chinese characters first came to Japan on articles imported from China. An early instance of such an import was a gold seal given by the emperor of the Eastern Han Dynasty in 57 AD[1]. It is not clear when Japanese people started to gain a command of Classical Chinese by themselves. The first Japanese documents were probably written by Chinese immigrants. For example, the diplomatic correspondence from King Bu of Wa to Emperor Shun of the Liu Song Dynasty in 478 has been praised for its skillful use of allusion. Later, groups of people called fuhito were organized under the monarch to read and write Classical Chinese. From the 6th century onwards, Chinese documents written in Japan tended to show interference from Japanese, suggesting the wide acceptance of Chinese characters in Japan.

The Japanese language itself had no written form at the time kanji were introduced.[citation needed] Originally texts were written in the Chinese language and would have been read as such. Over time, however, a system known as kanbun (漢文) emerged, which involved using Chinese text with diacritical marks to allow Japanese speakers to restructure and read Chinese sentences, by changing word order and adding particles and verb endings, in accordance with the rules of Japanese grammar.

Chinese characters also came to be used to write Japanese words, resulting in the modern kana syllabaries. A writing system called man'yōgana (used in the ancient poetry anthology Man'yōshū) evolved that used a limited set of Chinese characters for their sound, rather than for their meaning. Man'yōgana written in cursive style became hiragana, a writing system that was accessible to women (who were denied higher education). Major works of Heian era literature by women were written in hiragana. Katakana emerged via a parallel path: monastery students simplified man'yōgana to a single constituent element. Thus the two other writing systems, hiragana and katakana, referred to collectively as kana, are actually descended from kanji.

In modern Japanese, kanji are used to write parts of the language such as nouns, adjective stems and verb stems, while hiragana are used to write inflected verb and adjective endings (okurigana), particles, native Japanese words, and words where the kanji is too difficult to read or remember. Katakana is used for representing onomatopoeia, non-Japanese loanwords, certain naming, and for emphasis on certain words.

Selasa, 16 Juni 2009

Bosen nih.....

Hari ini gw baru ngerasain lagi bosennya maen pe'es. Bete nih, ga bisa tanding sama sodara gw. "Stik" pe'es gw di bawa kabur lagi sama org gila... Liat aja. klo ga di balikkin gw jual tuh gitarnya. lumayan bisa dapet lima "stik".....

hahahahahaha.....

Enaknya ngapain yah?

Ikutan bikin deh akhirnya....

Hmmmm....

Temen temen udah banyak yang bikin blog, gw jadi ikut2an bikin deh.....