Minggu, 14 Maret 2010

Baru buka blog lagi nih

Oh mai gat, kasihan banget blog gw yang satu ini. Gw lupa mulu buka en updatenya, biasalah orang sibuk (cailah). Gw juga bingung nih mau cerita apaan sebelum memulai cerita inspiratif gw. Anyway, gw lagi suka banget sama satu band yang keren abis, namanya The Trees And The Wild. Lagu2nya keren keren banget. Bolehlah didengerin waktu senggang. LAgunya membangkitkan semangat gw, hemmm. buat yang belom tau susah sih nyari lagunya. gw aja harus mencari dengan penuh perjuangan. pokoknya keren deh, Recommended Band (thumbs up!)

Gw mau masukin 2 cerita nih, biar banyak sekalian. Dua duanya soal cinta, semoga menarik.
Oke, sekarang mulai masuk cerita yah:

Cinta Sejati

Pagi itu klinik sangat sibuk. Sekitar jam 9:30 seorang pria berusia 70-an datang untuk membuka jahitan pada luka di ibu-jarinya.

Saya menyiapkan berkasnya dan memintanya menunggu, sebab semua dokter masih sibuk, mungkin dia baru dapat ditangani setidaknya 1 jam lagi.

Sewaktu menunggu, pria tua itu nampak gelisah, sebentar-sebentar melirik ke jam tangannya.Saya merasa kasihan. Jadi ketika sedang luang saya sempatkan untuk memeriksa lukanya, dan nampaknya cukup baik dan kering, tinggal membuka jahitan dan memasang perban baru. Pekerjaan yang tidak terlalu sulit, sehingga atas persetujuan dokter, saya putuskan untuk melakukannya sendiri.

Sambil menangani lukanya, saya bertanya apakah dia punya janji lain hingga tampak terburu-buru. Lelaki tua itu menjawab tidak, dia hendak ke rumah jompo untuk makan siang bersama istrinya, seperti yang dilakukannya sehari-hari.

Dia menceritakan bahwa istrinya sudah dirawat di sana sejak beberapa waktu dan istrinya mengidap penyakit Alzheimer.

Lalu saya bertanya apakah istrinya akan marah kalau dia datang terlambat.

Dia menjawab bahwa istrinya sudah tidak lagi dapat mengenalinya sejak 5 tahun terakhir. Saya sangat terkejut dan berkata, "Bapak masih pergi ke sana setiap hari walaupun istri Bapak tidak kenal lagi?"

Dia tersenyum sambil tangannya menepuk tangan saya dan berkata, "Dia memang tidak mengenali saya,tetapi saya masih mengenali dia, kan?"

Saya terus menahan air mata sampai kakek itu pergi, tangan saya masih tetap merinding, Cinta kasih seperti itulah yang saya mau dalam hidupku.

Cinta sesungguhnya tidak bersifat fisik atau romantis.

Cinta sejati adalah menerima apa adanya yang terjadi saat ini, yang sudah terjadi, yang akan terjadi, dan yang tidak akan pernah terjadi.

Bagi saya pengalaman ini menyampaikan satu pesan penting:

Orang yang paling berbahagia tidaklah harus memiliki segala sesuatu yang terbaik, melainkan mereka dapat berbuat yang terbaik dengan apa yang mereka miliki.

By Kaskus


Arti cinta bagi sang bijak

Satu hari, Plato bertanya pada gurunya, "Apa itu cinta? Bagaimana saya bisa menemukannya?

Gurunya menjawab, "Ada ladang gandum yang luas didepan sana. Berjalanlah kamu dan tanpa boleh mundur kembali, kemudian ambillah satu saja ranting. Jika kamu menemukan ranting yang kamu anggap paling menakjubkan, artinya kamu telah menemukan cinta" Plato pun berjalan, dan tidak seberapa lama, dia kembali dengan tangan kosong, tanpa membawa apapun.

Gurunya bertanya, "Mengapa kamu tidak membawa satupun ranting?"

Plato menjawab, "Aku hanya boleh membawa satu saja, dan saat berjalan tidak boleh mundur kembali (berbalik)"

Sebenarnya aku telah menemukan yang paling menakjubkan, tapi aku tak tahu apakah ada yang lebih menakjubkan lagi di depan sana, jadi tak kuambil ranting tersebut. Saat kumelanjutkan berjalan lebih jauh lagi, baru kusadari bahwasanya ranting-ranting yang kutemukan kemudian tak sebagus ranting yang tadi, jadi tak kuambil sebatangpun pada akhirnya"

Gurunya kemudian menjawab " Jadi ya itulah cinta"

Di hari yang lain, Plato bertanya lagi pada gurunya, "Apa itu pernikahan? Bagaimana saya bisa menemukannya?"

Gurunya pun menjawab "Ada hutan yang subur didepan sana. Berjalanlah tanpa boleh mundur kembali (menoleh) dan kamu hanya boleh menebang satu pohon saja. Dan tebanglah jika kamu menemukan pohon yang paling tinggi, karena artinya kamu telah menemukan apa itu pernikahan"

Plato pun berjalan, dan tidak seberapa lama, dia kembali dengan membawa pohon. Pohon tersebut bukanlah pohon yang segar / subur, dan tidak juga terlalu tinggi. Pohon itu biasa-biasa saja.

Gurunya bertanya, "Mengapa kamu memotong pohon yang seperti itu?"

Plato pun menjawab, "sebab berdasarkan pengalamanku sebelumnya, setelah menjelajah hampir setengah hutan, ternyata aku kembali dengan tangan kosong. Jadi dikesempatan ini, aku lihat pohon ini, dan kurasa tidaklah buruk-buruk amat, jadi kuputuskan untuk menebangnya dan membawanya kesini. Aku tidak mau menghilangkan kesempatan untuk mendapatkannya"

Gurunyapun kemudian menjawab, "Dan ya itulah pernikahan"

Cinta itu semakin dicari, maka semakin tidak ditemukan. Cinta adanya di dalam lubuk hati, ketika dapat menahan keinginan dan harapan yang lebih. Ketika pengharapan dan keinginan yang berlebih akan cinta, maka yang didapat adalah kehampaan... tiada sesuatupun yang didapat, dan tidak dapat dimundurkan kembali. Waktu dan masa tidak dapat diputar mundur. Terimalah cinta apa adanya..

By: Kaskus

Selasa, 22 Desember 2009

Wow, akhirnya gw bisa ngebuka blog, yang keren ini (hem). soalnya gw masih ragu2 nih buat ng-update nih blog, abis internet di rumah udah ga gratis lagi. jadi males deh ngeblog. by the way, gw bingung nuh mau ngetik apa. jadi langsung aja deh baca cerita ini yah! cerita yang amat memilukan dari kaskus.

Kembalikan Tanganku

Ini adalah cerita yg gw temui di kaskus dan bikin hati gw miris banget, gw aja hampir nangis bacanya. ga tau mau comment apa lagi. bagaimana dengan teman2?

Sepasang suami isteri - seperti pasangan lain di kota-kota besar meninggalkan anak-anak diasuh pembantu rumah sewaktu bekerja. Anak tunggal pasangan ini, perempuan cantik berusia tiga setengah tahun. Sendirian ia di rumah dan kerap kali dibiarkan pembantunya karena sibuk bekerja di dapur. Bermainlah dia bersama ayun-ayunan di atas buaian yang dibeli ayahnya, ataupun memetik bunga dan lain-lain di halaman rumahnya.

Suatu hari dia melihat sebatang paku karat. Dan ia pun mencoret lantai tempat mobil ayahnya diparkirkan, tetapi karena lantainya terbuat dari marmer maka coretan tidak kelihatan. Dicobanya lagi pada mobil baru ayahnya. Ya… karena mobil itu bewarna gelap, maka coretannya tampak jelas. Apalagi anak-anak ini pun membuat coretan sesuai dengan kreativitasnya.

Hari itu ayah dan ibunya bermotor ke tempat kerja motor karena ingin menghindari macet. Setelah sebelah kanan mobil sudah penuh coretan maka ia beralih ke sebelah kiri mobil. Dibuatnya gambar ibu dan ayahnya, gambarnya sendiri, lukisan ayam, kucing dan lain sebagainya mengikut imaginasinya. Kejadian itu berlangsung tanpa disadari oleh si pembantu rumah.

Saat pulang petang, terkejutlah pasangan suami istri itu melihat mobil yang baru setahun dibeli dengan bayaran angsuran yang masih lama lunasnya. Si bapak yang belum lagi masuk ke rumah ini pun terus menjerit, “Kerjaan siapa ini !!!” …. Pembantu rumah yang tersentak engan jeritan itu berlari keluar. Dia juga beristighfar. Mukanya merah adam ketakutan lebih-lebih melihat wajah bengis tuannya. Sekali lagi diajukan pertanyaan keras kepadanya, dia terus mengatakan ‘ Saya tidak tahu..tuan.” “Kamu dirumah sepanjang hari, apa saja yg kau lakukan?” hardik si isteri lagi.

Si anak yang mendengar suara ayahnya, tiba-tiba berlari keluar dari kamarnya. Dengan penuh manja dia berkata “Dita yg membuat gambar itu ayahhh.. cantik …kan!” katanya sambil memeluk ayahnya sambil bermanja seperti biasa.. Si ayah yang sudah hilang kesabaran mengambil sebatang ranting kecil dari pohon di depan rumahnya, terus dipukulkannya berkali-kali ke telapak tangan anaknya . Si anak yang tak mengerti apa apa menagis kesakitan, pedih sekaligus ketakutan. Puas memukul telapak tangan, si ayah memukul pula belakang tangan anaknya.

Sedangkan Si ibu cuma mendiamkan saja, seolah merestui dan merasa puas dengan hukuman yang dikenakan. Pembantu rumah terbengong, tidak tahu harus berbuat apa… Si ayah cukup lama memukul-mukul tangan kanan dan kemudian ganti tangan kiri anaknya. Setelah si ayah masuk ke rumah diikuti si ibu, pembantu rumah tersebut menggendong anak kecil itu, membawanya ke kamar.

Dia terperanjat melihat telapak tangan dan belakang tangan si anak kecil luka-luka dan berdarah. Pembantu rumah memandikan anak kecil itu. Sambil menyiramnya dengan air, dia ikut menangis. Anak kecil itu juga menjerit-jerit menahan pedih saat luka-lukanya itu terkena air. Lalu si pembantu rumah menidurkan anak kecil itu. Si ayah sengaja membiarkan anak itu tidur bersama pembantu rumah. Keesokkan harinya, kedua belah tangan si anak bengkak. Pembantu rumah mengadu ke majikannya. “Oleskan obat saja!” jawab bapak si anak.

Pulang dari kerja, dia tidak memperhatikan anak kecil itu yang menghabiskan waktu di kamar pembantu. Si ayah konon mau memberi pelajaran pada anaknya. Tiga hari berlalu, si ayah tidak pernah menjenguk anaknya sementara si ibu juga begitu, meski setiap hari bertanya kepada pembantu rumah. “Dita demam, Bu”…jawab pembantunya ringkas. “Kasih minum panadol aja ,” jawab si ibu. Sebelum si ibu masuk kamar tidur dia menjenguk kamar pembantunya. Saat dilihat anaknya Dita dalam pelukan pembantu rumah, dia menutup lagi pintu kamar pembantunya.

Masuk hari keempat, pembantu rumah memberitahukan tuannya bahwa suhu badan Dita terlalu panas. “Sore nanti kita bawa ke klinik.. Pukul 5.00 sudah siap” kata majikannya itu. Sampai saatnya si anak yang sudah lemah dibawa ke klinik. Dokter mengarahkan agar ia dibawa ke rumah sakit karena keadaannya susah serius. Setelah beberapa hari di rawat inap dokter memanggil bapak dan ibu anak itu. “Tidak ada pilihan..” kata dokter tersebut yang mengusulkan agar kedua tangan anak itu dipotong karena sakitnya sudah terlalu parah dan infeksi akut…”Ini sudah bernanah, demi menyelamatkan nyawanya maka kedua tangannya harus dipotong dari siku ke bawah” kata dokter itu. Si bapak dan ibu bagaikan terkena halilintar mendengar kata-kata itu. Terasa dunia berhenti berputar, tapi apa yg dapat dikatakan lagi.

Si ibu meraung merangkul si anak. Dengan berat hati dan lelehan air mata isterinya, si ayah bergetar tangannya menandatangani surat persetujuan pembedahan. Keluar dari ruang bedah, selepas obat bius yang disuntikkan habis, si anak menangis kesakitan. Dia juga keheranan melihat kedua tangannya berbalut kasa putih. Ditatapnya muka ayah dan ibunya. Kemudian ke wajah pembantu rumah. Dia mengerutkan dahi melihat mereka semua menangis. Dalam siksaan menahan sakit, si anak bersuara dalam linangan air mata. “Ayah.. ibu… Dita tidak akan melakukannya lagi…. Dita tak mau lagi ayah pukul. Dita tak mau jahat lagi… Dita sayang ayah..sayang ibu.”, katanya berulang kali membuatkan si ibu gagal menahan rasa sedihnya. “Dita juga sayang Mbok Narti..” katanya memandang wajah pembantu rumah, sekaligus membuat wanita itu meraung histeris.

“Ayah.. kembalikan tangan Dita. Untuk apa diambil.. Dita janji tidak akan mengulanginya lagi! Bagaimana caranya Dita mau makan nanti ?… Bagaimana Dita mau bermain nanti ?… Dita janji tidak akan mencoret-coret mobil lagi, ” katanya berulang-ulang. Serasa hancur hati si ibu mendengar kata-kata anaknya. Meraung-raung dia sekuat hati namun takdir yang sudah terjadi tiada manusia dapat menahannya. Nasi sudah jadi bubur. Pada akhirnya si anak cantik itu meneruskan hidupnya tanpa kedua tangan dan ia masih belum mengerti mengapa tangannya tetap harus dipotong meski sudah minta maaf…Tahun demi tahun kedua orang tua tersebut menahan kepedihan dan kehancuran bathin sampai suatu saat Sang Ayah tak kuat lagi menahan kepedihannya dan wafat diiringi tangis penyesalannya yg tak bertepi…, Namun…., si Anak dengan segala keterbatasan dan kekurangannya tersebut tetap hidup tegar bahkan sangat sayang dan selalu merindukan ayahnya..

Senin, 30 November 2009

Yumemizuuuuuuuuuuuuuuuu!!!



Hari ini gw bingung nih mau nge-post apaan. Oh iya, kalian semua pada tau ga sih yumemizu itu siapa? yumemizu itu tokoh komik yg lumayan gw suka lho'. ni dia ceritanya:

The Great Detective Kiyoshiro Yumemizu (名探偵夢水清志郎事件ノート, Meitantei Yumemizu Kiyoshirou Jiken Nooto, Catatan Pengamatan Penyelidikan sang Detektif Hebat: Kiyoshiro Yumemizu) adalah cerita anak yang bertema detektif karangan Kaoru Hayamine yang diterbitkan oleh Penerbit Aoi Tori (Kodansha) pada tahun 1994.

Pada tahun 2004, untuk memperingati 10 tahun beredarnya karya ini, Nakayoshi memuat karya ini sebagai furoku (bonus), diadaptasi dalam bentuk manga oleh Kei Enue. Pada tahun yang sama, doramanya juga ditayangkan di TV NHK dengan judul Futago Tantei (双子探偵, Detektif Kembar).

Terjemahan Indonesia komiknya mulai dimuat secara bersambung sejak Nakayoshi Gress edisi 35 tahun 2006. Komik satuannya mulai beredar Desember 2007, diterbitkan oleh Elex Media Komputindo.

Terus ni jalan cerita n tokoh2nya

Tokoh

* Kiyoshiro Yumemizu: Orang aneh yang mengaku sebagai detektif hebat. Modalnya hanya kartu nama yang ditulis tangan. Mantan dosen ilmu logika. Kecepatan analisisnya luar biasa cepat. Tapi ia tak pernah memberi tahu hasil analisisnya sebelum waktu yang ditentukan. Dipanggil dengan sebutan Profesor oleh Iwasaki bersaudara. Sangat antusias soal makanan. Hobinya membaca buku sambil tiduran. Pelupa kelas kakap dan hobi makan. Selalu memakai jas hitam dan celana hitam yang sama modelnya. Karakter beliau terkadang digambarkan sebagai kucing hitam.

* Ai Iwasaki: Pemeran utama cerita ini. Anak sulung dari Iwasaki bersaudara. Tetangga Profesor yang hobi banget baca buku. Kalau dipeluk Profesor langsung teriak nggak karuan. Ai-lah yang paling mengerti keanehan dari profesor. Dialah yang menulis catatan harian pengamatan penyelidikan Profesor.

* Mai Iwasaki: Anak kedua dari Iwasaki bersaudara. Anak yang kuat secara fisik, jago olahraga, cenderung tomboy, dan selebor dalam meletakkan barang-barang miliknya. Kalau dipeluk Profesor, langsung menghajar habis Profesor.

* Mii Iwasaki: Anak bungsu dari Iwasaki bersaudara. Gadis yang lembut dan agak manja. Mii juga gadis pesolek yang jago bahasa Perancis tapi paling sama-sama lemah dalam bahasa Inggris seperti halnya kembaran-kembarannya. Kalau dipeluk Profesor, dia termasuk cekatan karena bisa langsung menghindar.


* Ui Iwasaki (Mama Ui): Mama dari kembar tiga. Wanita yang baik, lembut, dan begitu ramah, bisa dibilang jelmaan Bunda Maria. Profesor suka numpang makan masakan enaknya, sampai-sampai Profesor suka nggak enak jika harus menolak keinginannya untuk menjaga si kembar tiga. Tapi kalau marah, sifatnya berubah 180 derajat.

* Inspektur Joetsu: Seorang inspektur polisi yang muncul pada Nakayoshi Gress edisi ke-36. Orangnya pekerja keras, tegas, rasional, dan lihai, namun kadang sok tahu. Awalnya tak suka pada Profesor, namun semenjak profesor membongkar habis kasus "And All Five of Them is Gone", lelaki ini mulai menaruh sikap hormat padanya, dan mulai mengakui bahwa Kiyoshiro Yumemizu adalah seorang detektif hebat.

* Mari Ito: Wartawati andalan majalah Cecima, majalah wisata dan kuliner bagi wanita. Sangat profesional dalam pekerjaannya dan selalu mengajak kembar tiga ke tempat yang akan ditujunya (sekaligus untuk memaksa Profesor agar bersedia turut serta). Pada Nakayoshi Gress edisi ke-40 diungkap rahasia besar akan masa lalunya. Nampaknya... ia menyimpan perasaan pada Profesor.

* Reiichi Nakai: Lebih dikenal dengan nama Reechi. Teman sekelas Ai. Bergabung dalam klub sastra. Anak yang suka melanggar peraturan sekolah. Menaruh hati pada Ai.

Ai Iwasaki, bocah perempuan yang senang mengamati menemukan bahwa rumah gaya Eropa di sebelah rumahnya akan ditempati. Sudah sewajarnya sebagai orang Jepang memasang papan nama pemilik rumah di depan pagar, akan tetapi tetangga Ai ini aneh sekali, selain nama, dipasang pula embel-embel detektif hebat di depan namanya: Kiyoshiro Yumemizu.

Sebagai tetangga yang baik Ai pun mengunjungi Pak Kiyoshiro dan mengenalkan diri sambil menawarkan bantuannya untuk membereskan rumah Pak Kiyoshiro. Akan tetapi, sang detektif hebat ini hanya punya dua barang di rumahnya: sofa dan berkardus-kardus buku! Beliau mengaku mantan dosen ilmu logika, tapi sikapnya sama sekali tidak mirip cendikiawan, terutama melihat ingatannya yang payah. Umurnya sendiri saja tidak ingat!

Tapi kemudian Ai sadar kalau orang ini bukan orang sembarangan, kemampuan analisisnya luar biasa, bahkan beliau sampai tahu bahwa Ai mempunyai saudara kembar dua orang!

Kamis, 26 November 2009

Pencerahan kedua...

Hemmm, gw baru baru ini kan nge-post cerita yang inspiratif nih. Enak sih, tapi rada2 susah nyari cerita yang nyentuh banget. karena itu gw ga cuma nge-post cerita aja. Tapi gw juga akan nge-post lirik song of my day, artinya gw akan nge-post lirik lagu yang gw suka pada hari itu.

Okay, this is my song of the day!



One step closer by Likin Park

I cannot take this anymore
I'm saying everything I've said before
All these words they make no sense
I find bliss in ignorance
Less I hear the less you'll say
But you'll find that out anyway

Just like before...

[chours:]
Everything you say to me
Takes me one step closer to the edge
And I'm about to break
I need a little room to breathe
Cause I'm one step closer to the edge
And I'm about to break

I find the answers aren't so clear
Wish I could find a way to disappear
All these thoughts they make no sense
I find bliss in ignorance
Nothing seems to go away
Over and over again

Just like before

[chours (x2)]

shut up when I'm talking to you
shut up, shut up, shut up

I'm about to BREAK

[chours (x2)]

Narsisme

Hemmm, gw minggu ini rada2 bete nih, gara2 internet gw tuh nyala mati. Padahal udah diproses sama orangnya, tapi tetep aja rada ngadet, jadi susah deh update blog gw yg tercinta ini (beeeeeeeeh). tapi akhirnya hari ini internetnya ga ngadet lagi. Thanks God. Anyway, now i will tell you about narsis, tau narsis kan? bagi yang belom tau baca aja ya cerita gw, check it out!


Tahukah Anda apa itu narsis? istilah ini sangat berkembang belakangan ini, jika Anda belum tau apa itu narsis berikut kisahnya yang saya kutip dari Anthony Dio Martin untuk Bisnis.com.

Bahasan tentang narsisme tidak lepas dari mitologi Yunani kuno. Alkisah ada seorang dewa bernama Narcissus. Parasnya tampan. Saking rupawannya, banyak dewi-dewi kena panah asmaranya. Termasuk Dewi Echo.

Suatu hari, Dewi Echo mengutarakan isi hatinya kepada Narcissus. Tapi, lelaki ini menampiknya dengan kasar. Dewi Echo pun hengkang dengan hati penuh luka sampai ajalnya tiba. Melihat ini, Dewa Apollo marah besar dan mengutuk sang dewa ganteng itu, bahwa hingga akhir hidupnya, Narcissus tidak akan pernah mengetahui cinta manusianya. Kutukan pun jadi kenyataan.

Suatu hari, Narcissus kehausan. Dia sampai di sebuah kolam yang airnya sangat jernih. Di tepi kolam itu, dia kemudian berjongkok dan ingin meminum airnya. Saat berjongkok, dia pun melihat bayangan dirinya di permukaan kolam itu. Langsung saja, saat melihat bayangan dirinya yang tampan, Narcissus jatuh cinta pada bayangan itu. Namun, bayangan itu tidak memberinya respons sama sekali. Konon akhirnya Narcissus kemudian mati di tepi kolam tersebut.

Inilah kisah mitologi kuno yang pada 1898 oleh seorang psikolog dari Inggris bernama Havelock Ellis dijadikan sebagai simbol untuk orang yang terlalu mencintai dirinya sendiri. Sejak itulah dikenal istilah narsistik yang menggambarkan manusia yang hanya berfokus pada dirinya sendiri serta menikmati pujaan dari orang lain kepadanya.

Bahkan, sekarang ini, dalam Diagnostic and Statistical Manual of Mental Disorders (DSM-IV-TR) dikenal pula adanya Narcissistic personality disorder (NPD) yang dianggap sebagai salah satu dari gangguan kepribadian.
Membanggakan diri

Orang-orang yang narsis mempunyai ciri-ciri senang menjadi pusat perhatian dan senang membangga-banggakan dirinya secara berlebihan. Orang narsis berbeda dengan orang yang percaya diri, karena hampir setiap hari dia hanya berbicara soal kehebatan, kelebihan, dan selalu membutuhkan orang lain untuk memuja dirinya.

Di sisi lain, dia mengeksploitasi orang lain agar selalu merasa bangga dan menyukai dirinya. Pada saat orang mulai tidak tertarik kepadanya, dia akan segera mencari korban lain yang akan senang memberikan pujaan bagi dirinya.

Permasalahan terbesar pada orang yang narsis adalah dirinya hanya mengambil dari orang-orang di sekelilingnya, tetapi tidak memberikan balik secara tulus.

Kalaupun dia memberi untuk orang lain, yang dia harapkan adalah pujian dan pemujaan terhadap dirinya. Terkadang, orang narsis ini bisa berlaku sangat baik dan sempurna kepada orang lain, tertapi terhadap orang-orang di sekelilingnya, terhadap anak buahnya ataupun keluarganya, dia bisa jadi sangat kejam bahkan terkesan jahat.

Orang narsis pun tidak segan-segan meneror orang lain yang bermasalah dengannya dengan sms, email ataupun telepon yang membuat orang tersebut bergantung padanya. Atau, setidak-tidaknya membuat mereka merasa bersalah.

Bicara soal membangga-banggakan diri pada orang narsis ini, saya teringat dengan kisah Anna Edson Taylor yang pada 1901 menjadi orang yang pertama kali mampu menyusuri air terjun Niagara dan terjun dari atas air terjun itu hingga ke bawah dengan hanya masuk ke dalam sebuah tong!

Anna tetap hidup dan atas prestasinya tersebut, Anna sering menceritakannya. Pokoknya, hampir kepada semua orang yang pernah bertemu dengannya Anna menceritakan prestasinya tersebut.

Anna menceritakan hal ini di pertemuan minum teh, di acara makan malam, di pesta, di pertemuan bisnis ataupun dalam rapat serikat kerja.

Dia pun menceritakan kisah ini kepada para editor dan wartawan, hingga lama-kelamaan orang pun mulai muak. Tapi, Anna tidak peduli. Hingga akhirnya, sebuah surat kabar tua Denver Republican dalam ulasan editorialnya mengatakan dengan pahit kepada Anna, “Anna Edson Taylor sudah mengambil semua penghargaan dan pujian yang mestinya diberikan kepada tong kayu yang telah menyelamatkannya”.

Berbicara soal manusia narsis sebenarnya tidak bisa dilepaskan dari masa lalu mereka. Beberapa teori psikologi, khususnya yang beraliran Freud, mengatakan bahwa kebanyakan mereka yang narsistik tidak mendapatkan penghargaan yang layak sewaktu kecil.

Akibatnya, hal ini menjadi unfinished business dalam kehidupan mereka. Mereka pun lantas berusaha mendapatkannya dari orang-orang di sekelilingnya ketika mereka sudah beranjak dewasa.

Dalam dunia bisnis, orang-orang narsis bisa menjadi masalah besar, khususnya dalam tim. Mereka bisa menjadi bos yang sangat pelit memberikan pujian dan penghargaan bagi timnya.

Kalaupun memberi, harapannya adalah supaya timnya bergantung padanya dan selalu memujanya. Dia pun jadi senang mengumbar prestasinya ke semua orang dan memastikan bahwa dia adalah orang yang hebat.

Namun, kenyataan menunjukkan bahwa prestasinya tidaklah sebaik apa yang dia klaim. Akibatnya, orang pun jadi sadar bahwa dirinya hanya membesarkan apa yang terjadi tetapi tidak sesuai dengan realitas. Lama kelamaan akhirnya orang menjauhinya.

Menghadapi orang yang narsis sebenarnya cukup mudah karena dia senang dihargai dan dipuja. Itulah yang menyebabkan orang narsis kadang mudah dikelabui. Namun, tidak selamanya orang narsis harus dipenuhi keinginannya karena dirinya tidak pernah ada puasnya.

Terkadang, mereka pun perlu diberitahu dan belajar ‘mencintai’ serta memberikan perhatian tanpa bersyarat kepada orang lain. Dalam taraf yang ekstrim, orang seperti ini butuh bantuan.

Namun, tetap perlu diperhatikan bahwa tidak semua sikap seperti self promotion ataupun rasa percaya diri yang kita tunjukkan pasti berarti narsistik. Setiap orang harus memiliki kadar mencintai dirinya sendiri. Itu adalah hal wajar. Kalau tidak, semua orang mungkin sudah bunuh diri.

Bukankah saat kita melihat foto kita, orang yang pertama kali kita lihat adalah wajah kita sendiri. Inilah insting kehidupan kita. Hanya saja, jika insting ini berubah menjadi obsesi yang berlebihan, ia pun menjadi wajah narsistik yang merusak. Marilah kita mencintai diri dan bangga dengan diri kita, secara positif!

Sumber: Kaskus Gan!